Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Literasi Finansial (Harga, Untung, Rugi, dan Diskon)

Pada postingan kali ini, kita akan mempelajari materi mengenai Literasi Finansial khususnya pada sub materi Harga, Untung, Rugi, dan Diskon. Berikut rangkuman materinya. Selamat belajar dan semoga bermanfaat.

HARGA, UNTUNG, DAN RUGI
1. Harga Beli (HB)
Harga beli adalah harga yang dibayar untuk memperoleh suatu barang dari produsen, grosir, atau pemasok. Harga beli sering disebut modal. Modal bisa termasuk harga barang, ongkos kirim, pajak, atau biaya tambahan lain.
Contoh:
Sebuah toko membeli sepatu dari pabrik seharga Rp150.000, ditambah ongkos kirim Rp10.000.
Modal total = Rp160.000
2. Harga Jual (HJ)
Harga jual adalah harga yang ditetapkan pedagang kepada pembeli saat menjual barang. Harga jual biasanya ditentukan dari harga beli ditambah keuntungan yang diinginkan.
Contoh:
Jika pedagang ingin mendapat untung Rp40.000 dari sepatu di atas, maka HJ = 160.000 + 40.000 = Rp200.000.
3. Untung
Untung atau laba adalah selisih antara harga jual dengan harga beli jika HJ > HB.
Rumus: Untung = Harga Jual – Harga Beli
4. Rugi
Rugi adalah selisih antara harga jual dengan harga beli jika HJ < HB.
Rumus: Rugi = Harga Beli – Harga Jual
5. Persentase Untung dan Rugi
Untuk membandingkan keuntungan atau kerugian terhadap modal, digunakan persentase. Berikut ini rumus untuk menentukan persentase untung dan rugi.
Persentase Untung
Persentase Untung = (Untung / Harga Beli) × 100%
Persentase Rugi
Persentase Rugi = (Rugi / Harga Beli) × 100%
6. Hubungan Balik
Jika persentase diketahui, harga beli atau jual dapat dihitung:
Jika diketahui HB dan persentase untung (p):
Harga Jual = Harga Beli × (1 + p/100)
Jika diketahui HB dan persentase rugi (p):
Harga Jual = Harga Beli × (1 - p/100)
Jika diketahui HJ dan persentase untung (p):
Harga Beli = Harga Jual / (1 + p/100)
Jika diketahui HJ dan persentase rugi (p):
Harga Beli = Harga Jual / (1 - p/100)
7. Contoh Kasus Kontekstual
Kasus 1: Pedagang Sepatu
Seorang pedagang membeli 20 pasang sepatu dengan harga yang sama. Ia menjual 12 pasang dengan keuntungan 25%, dan 8 pasang lainnya rusak dan dijual dengan rugi 20%. Harga jual sepatu yang untung = Rp250.000 per pasang.
Pertanyaan:
a) Berapa harga beli per pasang sepatu?
b) Berapa total harga pembelian seluruh sepatu?
c) Berapa total harga penjualan seluruh sepatu?
d) Apakah pedagang tersebut untung atau rugi? Sebutkan besarannya.
Penyelesaian:
a) Harga beli per pasang: HB =  250.000 ÷ (1 + 0,25) = 250.000 ÷ 1,25 = Rp200.000.
b) Total pembelian = 20 × 200.000 = Rp4.000.000.
c) Total penjualan = (12 × 250.000) + (8 × 160.000) = 3.000.000 + 1.280.000 = Rp4.280.000.
d) Laba = 4.280.000 − 4.000.000 = Rp280.000. Pedagang untung Rp280.000.
Kasus 2: Pedagang Mangga
Pedagang membeli 100 kg mangga seharga Rp15.000/kg. Ia menjual 80 kg seharga Rp20.000/kg. Sisa 20 kg agak busuk dijual lebih murah. Target keuntungan rata-rata 10% dari modal.
Pertanyaan: Berapakah harga jual per kg untuk 20 kg sisanya?
Penyelesaian:
Modal total = 100 × 15.000 = Rp1.500.000
Keuntungan yang diinginkan = 10% × 1.500.000 = Rp150.000
Target penerimaan total = 1.500.000 + 150.000 = Rp1.650.000
Penerimaan dari 80 kg = 80 × 20.000 = Rp1.600.000
Kekurangan = 1.650.000 − 1.600.000 = Rp50.000
Harga jual per kg untuk 20 kg = 50.000 ÷ 20 = Rp2.500/kg
Kasus 3: Laptop Pak Andi
Pak Andi menjual laptop seharga Rp7.000.000 dan rugi 12,5%.
Pertanyaan:
a) Berapa harga beli laptop?
b) Jika ingin untung 10%, berapa harga jual yang seharusnya?
Penyelesaian:
a) HB = 7.000.000 ÷ (1 - 0,125) = 7.000.000 ÷ 0,875 = Rp8.000.000
b) Harga jual agar untung 10% = 8.000.000 × (1+ 0,1) = 8.000.000 × 1,1 = Rp8.800.000
Kasus 4: Toko Baju Diskon
Toko membeli 50 kaos seharga Rp40.000/kaos. Target untung 25%, tetapi memberi diskon 10% dari harga jual.
Pertanyaan:
a) Harga jual sebelum diskon?
b) Harga jual setelah diskon?
c) Apakah masih untung atau rugi? Berapa besarannya?
Penyelesaian:
a) HJ sebelum diskon = 40.000 × (1 + 0,25) = 40.000 × 1,25 = Rp50.000
b) HJ setelah diskon = 50.000 × (1 - 0,1) = 50.000 × 0,9 = Rp45.000
c) Laba per kaos = 45.000 − 40.000 = Rp5.000 → tetap untung
Kasus 5: Rencana Untung Bu Sari
Bu Sari membeli mesin cuci seharga Rp3.200.000, ingin untung 15%, tetapi terjual Rp3.000.000.
Pertanyaan:
a) Harga jual agar untung 15%?
b) Apakah Bu Sari untung atau rugi?
c) Berapa persen untung/ruginya?
Penyelesaian:
a) HJ agar untung 15% = 3.200.000 × (1 + 0,15) = 3.200.000 × 1,15 = 3.680.000
b) Terjual 3.000.000 < 3.200.000 → rugi
c) Rugi = 3.200.000 − 3.000.000 = Rp200.000
Persentase rugi = (200.000 ÷ 3.200.000) × 100% = 6,25%
DISKON
1. Pengertian Diskon
Diskon adalah potongan harga dari harga awal suatu barang atau jasa yang diberikan penjual kepada pembeli. Biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (%) dari harga awal. Tujuan utama pemberian diskon antara lain:
  • Menarik minat pembeli
  • Meningkatkan penjualan
  • Menghabiskan stok barang tertentu
Diskon sering dijumpai saat hari raya, cuci gudang, ulang tahun toko, atau promo khusus.
Rumus untuk menentukan diskon:
Harga setelah diskon = Harga awal – (Diskon × Harga awal)
atau
Harga setelah diskon = Harga awal × (1 – p/100)
dengan:
• Harga awal = harga barang sebelum diskon
• p = persentase diskon
• Harga setelah diskon = harga yang dibayar pembeli
Catatan:
• Diskon selalu dihitung dari harga awal, bukan harga setelah diskon.
• Jika ada diskon bertingkat (misal: 20% lalu 10%), dihitung secara berurutan, bukan dijumlahkan langsung.
• Diskon bisa berlaku untuk 1 barang atau total belanja (misal: 10% untuk pembelian minimal Rp200.000)
2. Contoh Kasus Kontekstual
Berikut beberapa penerapan diskon dalam kehidupan sehari-hari.
Kasus 1 – Diskon Tunggal
Toko pakaian memberikan diskon 25% untuk jaket seharga Rp240.000.
Pertanyaan: Berapa harga yang harus dibayar pembeli?
Pembahasan:
Diskon = 25% × 240.000 = 0,25 × 240.000 = Rp60.000
Harga setelah diskon = 240.000 – 60.000 = Rp180.000
Kasus 2 – Diskon Bertingkat
Sebuah toko elektronik memberikan promo diskon 20% untuk kulkas, lalu tambahan diskon 10% jika menggunakan kartu anggota. Harga kulkas Rp4.000.000.
Pertanyaan: Berapa harga yang harus dibayar jika memakai kartu anggota?
Pembahasan:
Langkah 1: Diskon pertama 20% → potongan = 20% × 4.000.000 = 800.000
Harga setelah diskon pertama = 4.000.000 – 800.000 = 3.200.000
Langkah 2: Diskon kedua 10% → potongan = 10% × 3.200.000 = 320.000
Harga setelah diskon kedua = 3.200.000 – 320.000 = Rp2.880.000
Catatan: Diskon kedua dihitung dari harga setelah diskon pertama, bukan dari harga awal.
Kasus 3 – Diskon dengan Syarat Total Belanja
Promo supermarket:
• Diskon 15% untuk pembelian minimal Rp200.000
• Tambahan diskon 5% jika total belanja setelah diskon > Rp500.000
Data belanja seorang siswa:
Beras 10 kg @Rp12.000 → Rp120.000
Minyak goreng 2 liter @Rp25.000 → Rp50.000
Susu 3 kotak @Rp30.000 → Rp90.000
Gula 5 kg @Rp15.000 → Rp75.000
Hitung total yang harus dibayar!
Pembahasan:
Total belanja awal = 120.000 + 50.000 + 90.000 + 75.000 = 335.000
Diskon 15% → 15% × 335.000 = 50.250
Harga setelah diskon pertama = 335.000 – 50.250 = 284.750
Apakah mendapat diskon tambahan 5%?
284.750 < 500.000 → tidak mendapat tambahan
Total yang dibayar = Rp284.750

Demikian rangkuman materi mengenai Harga, Untung, Rugi, dan Diskon. Semoga rangkuman ini membantu dan dapat digunakan sebagai referensi belajar. Sampai jumpa di materi selanjutnya.